Terbanglah Dengan Sayapmu !!!

Terbanglah Dengan Sayapmu !!!

Ketika apapun yang telah kau lakukan dengan sepenuh hati tetap saja terasa hampa, jangan ragu untuk mengepakkan sayapmu, gunakan tenagamu untuk melayang jauh. Terbanglah setinggi mungkin agar bisa kau lihat dunia yang begitu luas, dan belajarlah pada dunia yang telah kau lihat.

Selasa, 11 Januari 2011

Bangkit dan Bergeraklah.




Agaknya alam masih sibuk untuk meluruskan badannya yang terasa ‘pegal’, menggeliat lagi dengan seenaknya tanpa ‘petung wektu’ dan ‘rembug manis’ dengan manusia terlebih dahulu, sehingga membuat semua kalang kabut. Semalempun muntahan lahar dingin masih menerjang kawasan tertentu dengan ganasnya, yang tentu saja memunculkan kekuatiran dan was-was di hati, manusiawi memang. Namun apakah orang hanya akan berlindung dan atau berdalih dengan kata sakti : ‘manusiawi’ sebagai senjata andalannya ? Tidak adakah kata sakti lain dalam menghadapi derasnya arus dunia ? 

 “Saya ingin ketemu dengan pengurus gereja pak” kata lelaki dengan seorang anaknya siang tadi ketika datang ke kantor. “Untuk urusan apa, barangkali saya bisa membantu …” sahutku. 
“Saya mau jual ini pak (katanya sambil memperlihatkan kantong plastik yang menurutnya berisi beberapa potong pakaian), saya tidak tau lagi mesti bagaimana untuk mencari uang guna mengobatkan istri saya yang sedang sakit.”

Irfan namanya, biasa dipanggil Wawan. Beristri satu orang, anakpun juga masih satu. Ada kista didalam tubuh istrinya, pagi tadi ketika tangan Wawan digerak-gerakkan di depan muka istrinyapun sudah tidak nampak apapun di mata istrinya. Gelap, kata istrinya. Sementara Wawan sendiri sedang tidak punya pekerjaan tetap, serabutan saja, apapun diterimanya untuk menyambung hidup.

Selaras dengan gerakan alam yang tanpa basa-basi, demikian juga agaknya roda kehidupan. Makin tersadar pula aku akan semuanya ini. Himpitan ekonomi ditengah besarnya cinta seseorang pada kekasihnya membuat apapun harus dilakukan agar buah cinta itu tetap segar dan tidak layu, sampai-sampai kalau mesti telanjangpun tetap akan dilakoni.

Ironi memang, kalo selama ini aku lihat banyak orang yang kebingungan cari tempat VVIP untuk pengobatan keluarganya, tapi di sisi lain masih banyak pula orang yang kebingungan untuk mengobatkan keluarganya, sekalipun di Puskesmas yang berbiaya murah.

“Saya tidak tau lagi harus mengucap apa ……” kata Wawan dengan mata berkaca-kaca ketika kuulurkan sejumlah rupiah padanya.
“Sudahlah, terima saja dan tolong segera urus istri sampeyan, semoga dengan rupiah ini bisa membantu kesembuhannya. Dan tolong juga pandanglah dengan kacamata iman bahwa bukan saya yang memberikan uang ini, tapi hanya Tuhan semata melalui tanganku. Saya sendiri tidak punya apapun, sama seperti sampeyan. Yang saya punya hanyalah doa untuk sampeyan sekeluarga mas” kataku.

Semoga istri sampeyan lekas sembuh mas Wawan ….. tetaplah tabah dalam menempuh terjangan kehidupan dunia. Jangan lagi kuatir dan hanya menunggu, luruskan badanmu, hilangkan penat dan pegal, menggeliatlah kalau perlu, untuk mempersiapkan tugas mulia di masa mendatang, karena sampeyan tetap berguna dan dibutuhkan dunia. Percayalah itu, agar semangat hidupmu tetap menyala. Tuhan, berkati keluarga mas Wawan, jamah keluarganya dengan tangan kasihmu agar apapun yang terjadi tetap ingat akan kuasaMu.  


 Selasa malam, ketika cuaca sedang cerah. Semoga secerah harapan keluarga mas Wawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar