Terbanglah Dengan Sayapmu !!!

Terbanglah Dengan Sayapmu !!!

Ketika apapun yang telah kau lakukan dengan sepenuh hati tetap saja terasa hampa, jangan ragu untuk mengepakkan sayapmu, gunakan tenagamu untuk melayang jauh. Terbanglah setinggi mungkin agar bisa kau lihat dunia yang begitu luas, dan belajarlah pada dunia yang telah kau lihat.

Minggu, 02 Januari 2011

Kili Kuping

Jengkel, …… sebel, dan marah ketika sepagi ini melihat piaraan tetangga berkeliaran di halaman rumahku meninggalkan kotoran sembarangan. Mau marah rasanya kok kayak kurang kerjaan kalo harus bertengkar dengan tetangga gara-gara masalah  entog sial itu. Akhirnya aku hanya bisa mengusirnya agar halaman tetap bersih, dan berlarianlah entog-entog tetangga meninggalkan halaman rumah dan kotorannya. Makin mangkel rasanya ketika melihat entog-entog itu berlarian sambil melenggak-lenggokkan ekornya seolah mengejek sambil berkata ….”tuh, udah aku kasih tembelek di halaman rumah loe….terserah apa loe kate”. Lengkap sudah penderitaanku. Entog sialan tidak berguna (!!) …. umpatku dalam hati.
Dalam kegeramanku menghadapi itu semua aku berpikir, : kenapa sih, tetangga memelihara entog ?? Apa yang bisa diharapkan dari seekor entog ??
Semula yang terbayang dan terpikirkan dalam pikiranku hanya daging dan telornya yang dapat dimanfaatkan, lain daripada itu tidak. Otakku akhirnya berselancar kesana-kemari mencari tau manfaat entog. Lama berpikir, dan …… cliiiing ….. otak cerdasku menemukan jawabannya : ternyata kalau kita mau, hampir keseluruhan yang ada pada entog dapat bermanfaat. Telor dan dagingnya jelas. Tembeleknya pun juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, jeroannya sudah banyak yang dijual setelah digoreng terlebih dahulu. Bulunya yang baguspun juga diburu pabrikan suttle cock, dan bulu lain yang jelek biasanya dibuang. Namun ternyata lagi, bulu yang jelekpun masih bermanfat untuk “Kili Kuping”, pembersih telinga !!!.
Ada kenikmatan dan rasa penasaran tersendiri manakala kita ngili kuping kita. Kotoran di telinga bersih, pendengaran menjadi plong ….. semakin peka terhadap berbagai suara dan (seharusnya) menjadikan terjalinnya kerjasama yang harmonis antara telinga yang telah menangkap pesan dengan pusat syaraf, yang pada gilirannya kemudian pusat syaraf menggerakkan komponen-komponen terkait dalam tubuh kita untuk meresponsnya.
ah …….. ternyata ……. Bulu entog terjelekpun masih bisa bermanfaat. Pikiran menjelajah lebih jauh, dan hasil yang didapat : Bahwa kitapun mempunyai kesamaan dengan sosok seekor entog. Banyak yang dapat bermanfaat dari dalam diri kita, yang semula kita pikir tidak berguna ternyata bertolak belakang …. Tidak ada satupun komponen dalam diri kita yang tidak berguna, semua mempunyai manfaat tersendiri. Kita bisa juga sebagai Kili Kuping kayak bulu entog itu. Ketika saya (dan saudara) menjalankan fungsi sebagai Kili Kuping, dapat menjadikan orang merasakan nikmat dan atau penasaran yang pada akhirnya membuahkan kepuasan tersendiri ketika kuping kita menjadi bersih dan dapat mendengarkan berisiknya suara di sekitar kita, dapat mendengar suara terkecilpun dari luar diri kita, dapat merespons segala sesuatu dari orang lain di sekitar kehidupan kita, dapat menjadikan harmonisnya hubungan dialogis dengan lingkungan, dapat bermanfaat bagi jalannya kehidupan setiap manusia. Tidak ada lain.
Kita tidak perlu lagi berkecil hati dan merasa sebagai orang yang tidak berguna sehingga (seperti kata orang harus) dibuang ke laut (aje). Kita tidak perlu lagi merasa sebagai “bulu yang terbuang”, yang benar-benar tidak ada gunanya hidup di dunia. Kita masih bisa dimanfaatkan sebagai Kili Kuping !!”
Jadilah Kili Kuping untuk membangun dunia yang makin terseok-seok ini. Selamat “Ngili Kuping” ……….

Jogja, 2 Januari 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar